Sabtu, 04 September 2010

Serigala juga Kelinci



Aku menatap rembulan di langit, dan tak kusangka cahya nya menerangi mu
Aku serigala, gembala para domba ku kan terkam siapa saja, yang coba pudarkan cahya para domba
ku
Aku lah raja yang tinggal sendiri, dalam istana kosong nan rapuh
Aku punya seribu botol berisi permohonan busuk
Aku lah patung yang terkutuk lagi menjadi lapisan patung, dan aku bersembunyi di dalam lapisan itu
karena ku telah terjatuh di ladang tandus
Aku lah orang miskin yang berpura – pura menjadi pangeran tampan
Aku lah panggung drama tempat orang berselimut topeng telah mencabuli kesetiaan hati manusia
Aku menanti mu wahai rembulan yang juga tlah rapuh
Aku ingin bertanya pada pada mu wahai matahari
Aku memohon pada wahai bintang yang turun ke bumi
Masih kah kamu mau berikan aku kesempatan untuk obati luka permanen ku?
Masih kah aku mampu, untuk memenuhi kerinduanku? Akan kesetiaan itu..
Semoga ketika ku pergi dari istana ini, aku tidak pernah berpikir untuk percaya sedikit pun,
Bahwa dunia ini penuh kurcaci bertopeng, aku hanya ingin di ciptakan seputih kertas, dan seriang
kelinci yang melompat gaduh, aku ingin semurni air yang belum tersentuh oleh kotor nya polusi, aku
hanya ingin percaya bahwa semua ini baik, tak ada yang jahat..
Agar aku tetap menjadi kelinci percobaan kurcaci kurcaci bertopeng..
Ahh munafik! Aku tidak mau seperti itu, tidak mengerti kejam dan keras nya jalan ini..
Lebih baik jadi serigala, namun punya hati nya seperti kelinci..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar